Tags

Nikah Muda?

 

Akhir-akhir ini buka medsos terutama Instagram dan Twitter, ada aja berita soal Alvin, anak almarhum Ust. Arifin Ilham, yang menyindir mantan istrinya yaitu Larissa Chou. Sejujurnya saya pribadi nggak seberapa ngikutin drama mereka. Nggak tahu juga duduk masalah yang bikin mereka bercerai. Akan tetapi kalau lihat-lihat komenan netijen, banyak dari mereka yang menyalahkan soal nikah muda-nya dan juga kepribadian dari mantan pasangan tersebut. 


Kalau info diberita-berita online sih, mereka memang nikah usia muda banget. Tapi mas Alvin ini brondong gitu. Pas nikah si masnya masih 17 tahun, sedangkan mbak Larissa usia 21 tahun dan mbaknya juga mualaf. Rentang usia yang cukup jauh sih kalau menurut saya. 


Akan tetapi bagi saya pribadi, perbedaan usia bukan soal dan nikah muda juga nggak masalah. Karena yang jadi pertinyiin adalah apakah saat nikah sudah siap lahir-batin-jiwa-raga nggak? Atau nikah ya cuma buat status aja gitu? 


Karena oh karena, sepasang suami istri akan mengarungi bahtera pernikahan dengan segala tantangannya. Samudera yang dilalui nggak selalu tenang tho airnya,  cuaca juga nggak selalu cerah ceria. Bisa jadi ada badai, air bergelombang, ada gunung es dan segala macamnya. Nggak mungkin dong kalau menjalani bahtera tanpa persiapan?! 


Oleh karenanya mempersiapkan diri sebelum menikah menjadi amat penting. Siap ini nggak cuma sekedar ucapan di mulut doang. Tapi memang ada ikhtiar yang dilakukan jauh sebelum menikah. 


Menurut saya pribadi, ketika seseorang memiliki visi untuk menikah, sudah seharusnya dia mulai mempersiapkan dirinya. Teringat cuitan ust. Salim A. Fillah yang mengatakan bahwa beliau mempersiapkan diri untuk menikah sejak usia 15 tahun dan menikah saat usia 20 tahun. 


Selain itu saya rasa peran orang tua dalam mempersiapkan anak-anaknya menjalani kehidupan rumah tangga juga sangat penting. Jangan kira pendidikan di rumah nggak berkaitan dengan mempersiapkan anak dalam berumah tangga. Justru pendidikan pra nikah itu ya letaknya ada di keluarga, bukan di lembaga. 


Selain itu jika anak mulai bertanya tentang pernikahan, harusnya orang tua mau berdiskusi dengan anaknya. Jangan malah bilang, "Kamu tuh belum cukup umur. Mending sekolah aja yang bener." Padahal "sekolah yang bener" nggak menjamin anak mampu menjalani kehidupan berumah tangga. 


Lebih baik mana, nikah muda atau tidak? 

In my sotoy opinion, mau nikah muda ataupun nikah tua ataupun nikah usia pertengahan ya bukan masalah. Mau nikah sama seumuran atau lebih muda atau lebih tua juga nggak masalah. Yang penting kedua mempelai sudah aqil baligh dan siap lahir-batin-jiwa-raga untuk menjalankan bahtera pernikahan. 


Sudah aqil baligh lho ya, nggak sekedar baligh doang. Karena banyak orang sudah baligh, tapi belum aqil. 


Iyaaa, termasuk saya kok 🤣🤣🤣


Kita pasti menyadari bahwa yang namanya konflik dalam pernikahan adalah niscaya. Nggak ada pernikahan yang lempeng-lempeng aja, pasti lah ada konfliknya. Akan tetapi bagaimana kita mengelola konflik, berkompromi, berkomunikasi dan mengambil hikmahnya. Agar pernikahannya berkah dan menjadi rahmat.


Jika ada pasangan muda yang rumah tangganya bermasalah, yang salah bukan nikah mudanya. Namun apakah ketika nikah sudah mempersiapkan diri atau nggak? 


Banyak kok pasangan yang nikah usia muda banget tapi masih langgeng hingga maut memisahkan. Langgeng lho ya, nggak cuma sekedar bertahan. Bagi saya keduanya berbeda. 


Sehingga nikah di usia berapapun bukan masalah, yang penting ada usaha untuk mempersiapkan diri sebelumnya. Namanya jodoh tuh sama kayak maut. Kedatangannya dirahasiakan. 


Jadi keinget kalimat dalam salah satu bukunya Mas Ahmad Rifa'i Rif'an. Kurang lebih kalimatnya begini, "Kalau mau punya pasangan kayak Ali, maka Fatimahkan dirimu". Begitu juga sebaliknya. 


Sehingga persiapkanlah dirimu. Perbaiki diri. Upgrade diri. Insyaa Allah perubahan dan persiapan yang kamu lakukan akan contagious ke pasanganmu ❤. 


Nikah itu emang menyenangkan. Tapi sepaket juga dengan sedih, marah, kecewa dan emosi lainnya. Sepaket juga dengan tantangannya. Jangan mo enaknya aja klean 🤣. 


Jadi begitulah tausiyah Mamah Dedeh kali ini. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. 


Mamah Dedeeeehh.. 


Curhat dong, Maaaaa!! 


Emiria Letfiani
A Wife, A Mom, A Storyteller

Related Posts

1 comment

Post a Comment