Tags

Mungkin



Rasanya pasti jengkel, sebel, kesel karena selalu ditanya :

"Kapan nikah?"

"Mana pasangannya?"

"Kapan nih undangannya?"

"Umur udah banyak kok belum nikah sih?"

Ditambah lagi teman-teman seumuran sudah memiliki pasangan. Kesana kemari bersama pasangan. Kondangan Pun sudah tak lagi sendirian.

Duh!

Sabarlah hati yang dirundung sepi. Mungkin Tuhan hanya tidak ingin hatimu jatuh pada sosok yang salah. 

Mungkin Tuhan ingin kamu menyelesaikan apa yang harus diselesaikan sebelum akhirnya kamu akan sibuk dengan dunia rumah tangga.

Mungkin Tuhan ingin kamu puas-puasin masa sendirimu, sebelum datang masa berduamu. Karena banyak yang sudah menemukan pasangan halalnya tapi mengeluh karena pasangannya yang begini dan begitu. Tentu kamu tidak ingin seperti itu kan?

**************************************

Rasanya pasti sedih dan lelah menanti kehadiran buah hati. Iri melihat mereka yang bercengkrama riang bersama anak-anaknya. 

Capek mendengarkan pertanyaan yang sama :

"Sudah isi?"

"Kok belum isi?"

"Kapan nih punya momongan?"

Duh!

Bersabarlah duhai hati yang terus merintih. Mungkin Tuhan ingin kamu mempersiapkan diri menjadi orang tua terbaik sebelum amanah itu datang.

Mungkin Tuhan ingin kamu menabung sebanyak-banyaknya pengetahuan agar kelak syukurmu lebih besar dari keluhmu ketika mendidik anak-anakmu. 

Mungkin Tuhan ingin kamu meningkatkan kasih sayangmu bersama pasanganmu terlebih dahulu. Karena ketambahan satu kepala lagi dalam keluarga kecilmu bukan perkara mudah. 

**************************************

Melihat mereka yang sudah punya rumah sendiri, mobil sendiri, jalan-jalan ke luar negeri. Rasanya ingin. Tiap melihatnya bikin baper karena ingin.

Belum lagi harus berhadapan dengan keluarga yang memandangmu dari hartamu. Meremehkanmu karena tak punya apa-apa.

Aih!

Santailah duhai diri yang sedang iri. Mungkin apa yang tidak kamu miliki saat ini adalah penyelamat bagi jiwamu yang sedang labil.

Mungkin Tuhan tidak ingin kamu menjadi Fir'aun yang mendustakan Tuhan akibat berlimpahnya harta yang dimilikinya.

Jika ada yang meremehkanmu karena harta, hempaskan! 

Karena sejatinya kita tidak punya apa-apa. Bahkan nyawa yang bersemayam pada raga bukanlah milik kita. 

**************************************

Kerja dari pagi sampai pagi. Penghasilan segitu-segitu saja. Badan capek. Pikiran capek. Jiwa capek. Hati apalagi.

Hmm…

Wahai diri yang sedang gelisah. Mungkin lelahmu adalah kode untuk melirikNya kembali. 

Berhentilah sejenak.

Tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan.

Mungkin kamu terlalu lama bergumul dalam riuh duniawi. 

Menepilah.

Kunjungi ruang sunyimu yang sudah berdebu tebal akibat terlalu lama ditinggal pergi. Bersihkanlah. Lalu bersimpuhlah untuk berasyik-masyuk dengan Dia yang lama tak kau gubris sapanya.

**************************************

Rasanya pasti sangat jengkel setiap mendengar ocehan :

"Ya ampun! Kamu kok gendut sih?"

"Eh kamu kok nggak gemuk-gemuk juga sih?"

"Astaga kamu ini kok mukanya polosan gitu. Dandan kek dikit."

"Aduh, style mu itu lho! Jadul".

Deh!

Wahai hati yang dilanda baper. Hempas saja ocehan yang seperti itu. Toh Tuhan tidak melihatmu pada tampilan fisikmu.

Lebih baik fokus untuk selalu menjaga kesehatan dan 'keindahan' diri.

Mungkin kondisimu yang saat ini adalah tantangan dariNya untuk menjadi pribadi yang lebih tangguh.

**************************************

Hidup hanya sekali.

Hidup adalah pencarian tanpa henti.

Hidup adalah perjalanan menuju keabadian.

Saatnya fokus mengenali diri. Masuk jauh ke dalam diri. Berkasih sayang bersama diri. Mensyukuri apa yang ada hari ini.

Emiria Letfiani
A Wife, A Mom, A Storyteller

Related Posts

Post a Comment