Tags

Resume ODK SALMA : Menyusui Dengan Iman



Resume Menyusui Dengan Iman. Sekitar setahun lalu saya ikut webinar One Day Kulwap (selanjutnya disingkat ODK) yang diadakan oleh Sentra Laktasi Muslimah (selanjutnya disingkat SALMA). Sebenarnya judul asli dari acara tersebut adalah Common Breastfeeding Problem In Pandemic Era. Tapi setelah saya mengikuti acaranya, saya rasa judulnya lebih cucok badai Menyusui Dengan Iman aja deh 🤣.


Sebelumnya kita sepakati terlebih dahulu bahwa menyusui yang dimaksud adalah pemberian ASI. Baik secara direct breastfeeding ataupun dengan cara diperah. 


Profil Narasumber

Sebelum membahas soal materi, ada baiknya kita berkenalan dulu dengan narasumbernya yaitu Bunda Arit Widowati.


Mungkin yang belum mengenal beliau akan mengira bahwa Bunda Arit adalah seseorang yang bekerja dibidang kesehatan. Entah itu bidan, perawat ataupun dokter. Atau jangan-jangan ada yang mengira beliau hanyalah full time ibu rumah tangga? 


Ya, beliau memang full time ibu rumah tangga. Tapi juga half time ASN atau Aparatur Sipil Negara di sebuah instansi perpajakan. Nyahahaha. 


Yaaah, dimana-mana yang namanya perempuan kalau udah nikah udah pasti secara otomatis menjadi ibu rumah tangga ya gaes ya. Masak yang bergelar IRT hanya yang 24 jam di rumah dan tidak bekerja di ranah publik sih. Nggak dong ya. 


Hokeee, saatnya kita normalisasi bahwa IRT adalah perempuan yang sudah menikah. Baik itu IRT yang bekerja di ranah domestik ataupun ranah publik. Sudah pasti ia tetap adalah seorang full time IRT. Okeeeeee. 


Lanjut tentang Bunda Arit. 


Jadi Bunda Arit ini anaknya 7 sodagar-sodagar. Iyaaa, kalian nggak salah baca. Anaknya ada 7. Ya, TUJUH orang anak dan semua anaknya full ASI. Bahkan beliau pernah nursing while pregnant alias nyusui disaat hamil. Padahal beliau adalah working mom lho. Sudah bisa dibayangkan ya pengalaman menyusui beliau tidak perlu diragukan lagi. 


Jangan kira perjalanan menyusui anak-anaknya berlangsung mulus sejak anak pertama. Tentunya beliau juga mengalami tantangan menyusui layaknya ibu-ibu pada umumnya, yang mana pengalaman tersebut memantik semangat beliau untuk mendalami dunia per-ASI-an. Hingga akhirnya beliau mendirikan Sentra Laktasi Muslimah atau SALMA sebagai ruang dakwah ASI beliau agar makin banyak perempuan yang dapat menikmati rahmat dari Allah ini yaitu menyusui


Nah, dengan mengetahui profil narasumber. Saya rasa nggak ada alasan bagi kita semua untuk tidak memberikan hak ASI pada anak secara penuh ya. Insya Allah pasti bisa kok. Karena ASI adalah hak anak yang sudah dijamin oleh Allah. Bahkan Undang-Undang juga menjamin hak ASI bagi bayi. 


Kekeliruan Soal Menyusui


Ada beberapa kekeliruan soal menyusui yang perlu kita luruskan terlebih dahulu. Karena kalau nggak dilurusin dulu bakalan ngaruh ke mindset kita, terus ngaruh juga ke proses menyusui kita yang kemudian bikin give up ke susu formula. Saya pribadi nggak anti sufor, tapi perlu diingat bahwa penggunaan sufor harus sesuai indikasi medis


Yuk kita kemon! 


#1 Ketika menyusui, bukan puting yang harus disesap melainkan areola atau lingkar hitam sekitar puting. Puting hanya media keluarnya ASI, sehingga mau putingnya kecil, besar, atau mendelep bukan masalah. Karena yang penting adalah perlekatannya. Selain itu perlekatan yang tepat dapat menghindari puting lecet. Karena puting yang lecet dapat mengurangi kenyamanan saat menyusui. Makanya banyak ibu yang trauma menyusui salah satunya karena puting lecet. 


Nyusuin dalam keadaan puting lecet emang sakit banget gaes 😩. Tapi puting lecet adalah hal yang lumrah terutama bagi ibu baru. Meski sakit, menyusui harus tetap dijalankan ya. Nikmatilah lara hanya sementara. 


Makanya kenapa bayi perlu membuka mulutnya lebar-lebar saat menyusui?! Ya agar bagian yang dihisap adalah areola, bukan puting. Tapi perlu diingat bahwa bayi baru lahir masih dalam fase berkenalan, sehingga jika di awal menyusui masih belum tepat perlekatannya, ya nggak masalah. Namanya juga belajar ya, bun 😘. 


#2 Ketika ASI seret, bukan booster atau makanan yang harus dicari. Melainkan memperbaiki hubungan dengan Allah. Karena pada dasarnya dalam menyusui, yang paling berperan penting adalah hormon prolaktin dan hormon oksitosin. Kedua hormon ini harus bersinergi, nggak bisa jalan sendiri-sendiri. Sehingga untuk memancing hormon oksitosin adalah dengan banyak-banyak inget Allah. Serta untuk memancing hormon prolaktin adalah dengan sering-sering menyusui. Karena kedua hormon ini yang menyediakan adalah Allah, ya sudah seyogyanya kembali pada yang memberikan bukan? Jadi kalau mengalami ASI seret, udah tau kan kudu ngapain? 


#3 Bukan booster atau makanan yang bikin ASI lancar bin deres melainkan kuasa Allah. Booster atau makanan hanya perantara, yang menentukan ASI nya mengalir lancar adalah Allah. 


#4 Saat memerah ASI, perhatikan corong pompanya. Banyak corong pompa yang tidak menekan bagian areola, sehingga ASI yang keluar kurang maksimal. Sehingga Bunda Arit menyarankan untuk memerah dengan teknik marmer atau memerah secara manual. Teknik ini ada dijelaskan di kanal Youtubenya SALMA. 


#5 Prinsip ASI adalah supply by demand. Jadi semakin sering menyusui maka semakin banyak ASI yang terproduksi. Jika tidak, maka muncullah masalah ASI seret bahkan nggak keluar sama sekali. 


#6 Payudara lunak dan saat dipompa tidak keluar ASI bukan berarti ASI nya sudah habis ya gaes. Permasalahannya sudah disampaikan di nomor #4. 


Laktogenesis : Proses Produksi ASI


As i've said, bahwa ASI sudah dijamin oleh Allah. Bahkan proses produksi ASI sudah terjadi sejak kehamilan berlangsung lho. Jadi proses produksi ASI atau laktogenesis ada 3 tahap yaitu :


Laktogenesis I berlangsung saat ibu sedang hamil. Biasanya terjadi saat usia kehamilan 16 - 22 minggu. Namun karena saat hamil hormon kehamilannya tinggi, sehingga ASI nggak sampai keluar karena terhalang hormon tersebut. Tapi di beberapa ibu ada yang mengalami ASI rembes saat trimester ketiga kehamilan. Eits, jangan bangga dulu. Meski ASI sudah keluar saat hamil, nggak menjamin sukses menyusui. Apalagi jika pengalaman pertama ya, boend. 


Lalu, setelah bayi dilahirkan. Hormon kehamilan makin turun dan hormon prolaktin pun meningkat. Prolaktin ini adalah hormon yang memicu produksi ASI. Biasanya kalau baru lahiran tuh produksi ASI masih dikiitt banget. Tapi nggak apa-apa, karena itu sudah sunatullah. Lagian bayi baru lahir ukuran lambungnya masih keciill, sehingga berapa tetespun ASI yang keluar, insyaa Allah cukup kok. 


Bahkan ada juga lho yang ASI nya nggak langsung keluar. Itulah kenapa pentingnya IMD atau Inisiasi Menyusui Dini untuk merangsang keluarnya ASI. Walaupun setelah IMD belum tentu ASI langsung keluar. Tapi nggak apa-apa, karena sebenarnya bayi masih punya cadangan nutrisi di plasentanya. Makanya perlu ada penundaan pemotongan tali pusar. Namun sayangnya nggak semua Rumah Sakit pro IMD dan mau melakukan penundaan lebih lama untuk pemotongan tali pusar. Sehingga ada baiknya nyari provider yang mendukung ya. Karena saya pas lahiran kemarin nggak bisa merasakan ini 😢. 


Laktogenesis II berlangsung 3-8 hari setelah lahiran. Yups, banyak dari ibu baru melahirkan merasakan ASI nya keluar pada hari ke 3 pasca persalinan. Makanya saat fase ini, payudara terasa penuh dan berat. Bahkan ASI nya bisa sampai rembes saking produksi ASI nya tinggi. Dalam kondisi seperti ini, susui bayi sesering mungkin atau bisa juga dengan cara diperah. Hal ini juga untuk menghindari terjadinya peradangan pada payudara.


Laktogenesis III berlangsung pada hari ke 9 dan seterusnya. Nah, pada fase ini sepenuhnya bergantung pada hisapan bayi. Semakin sering menyusui, maka produksi ASI akan jalan terus. Tapi kalau intensitas menyusui rendah, maka produksi ASI nya dikit juga dan bahkan bisa mengakibatkan produksi berhenti. Eman ya gaes kalau sampai nggak menyusui. 


Nah dalam fase ini, kondisi payudara sudah nggak sepenuh kayak baru lahiran. Apalagi kalau si bayi udah masuk tahap MPASI. Payudara memang tampak kempes, namun bukan berarti ASI nya nggak ada. Inget, prinsip dasar menyusui : supply by demand


Prinsip Dasar ASI


Perihal menyusui ini sudah Allah sampaikan dalam alQur'an yaitu :

> QS. Al-Baqarah ayat 233

> QS. Luqman ayat 14

> QS. Al-Ahqaf ayat 15

> QS. Al-Qasas ayat 7

> QS. Al-Hajj ayat 2

> QS. At-Talaq ayat 6


Nah, ayat-ayat tersebut bisa menjadi kunci sukses menyusui. Perintahnya langsung dari Allah ya, jadinya tuh pasti ada rasa-rasa kudu isok nyusuin anak. Karena bagaimanapun ASI adalah rahmat dari Allah sekaligus amanah yang perlu kita tunaikan. Kan eman ya kalau sampai rahmat Allah yang begitu luar biasa ini tidak kita salurkan kepada yang berhak menerimanya yaitu anak kita sendiri. 


Udah dikasih gratis lho! 


Perlu diingat bahwa produksi ASI ini tidak terjadi setelah melahirkan, melainkan sejak kehamilan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tentang laktogenesis. 


Menurut pandangan SALMA bahwa menyusui dapat membentuk ikatan batin antara ibu dan anaknya. Sehingga akan memberikan pengaruh pada generasi selanjutnya. Oleh karenanya ketika ibu menyusui, anak akan merekam aktivitas tersebut dan di masa depan ketika ia sudah punya anak, ia pun akan melakukan hal yang sama. 


Sehingga disarankan saat menyusui tuh kudu fokus ke anaknya dan sambil berdo'a, wirid atau sholawat. Jangan malah hapean! Karena menyusui nggak hanya sekedar bikin bayi merasa kenyang, tapi yang terpenting adalah memberikan asupan jiwa bagi anak. Inget itu, Miaaaaa!!! Doh, emang susah gaes kalo pas nyusuin ga sambil mainan hp 😩. 


Terus juga nih menurut SALMA bahwa menyusui anak bukan sekedar soal manfaat nutrisi yang akan diterima anak. Karena manfaat ASI adalah bonus dari Allah, namun yang paling utama dari menyusui adalah menebar kebaikan dari Allah. Oleh karenanya jangan ragu untuk menyusui ya. 


Ya, memang pas menyusui ada aja tantangannya yang akan dihadapi seperti puting lecet, mastitis, ASI seret atau karena permasalahan psikologis. Tapi teteup kudu diinget-inget bahwa menyusui adalah amanah langsung dari Allah. Sehingga menyusui adalah sebuah ibadah yang insyaa Allah berbuah pahala. 


Ini sih yang bikin suka dengan dakwah menyusui dari SALMA yang tidak hanya berfokus ke ASI nya. Namun juga mengingatkan bahwa menyusui adalah ibadah, memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta dan membangun cinta dengan anak. 


Perlu diingat juga, bahwa…

> Pada usia berapapun si anak, kuantitas ASI tetap berjalan sesuai supply by demand, tentu atas seizinNya juga. Serta kualitas ASI juga tidak akan berkurang. Jadi jangan percaya kalau ada yang bilang ASI mu basi 😂. Apalagi jika anak sudah usia setahun, konsumsi ASI masih memenuhi 29% kebutuhan energi. Juga 43% kebutuhan protein anak (sumber : dr. Utami dari Sentra Laktasi Indonesia dalam Workshop Infant and Young Child Feeding). 


> Lalu dalam 448 ml ASI terdapat 33% kalsium, 75% vitamin A, 94% vitamin B12, 76% folat, dan 60% vitamin C. 


> Dengan tetap menyusui hingga 2 tahun berarti juta memberikan asupan terhadap imunitas anak. Apalagi di usia yang masih kecil gitu paparan akan virus dan bakteri makin besar. Bahkan menuju tahun ke 2 menyusui, antibodi dalam ASI masih tinggi. 


> Dalam kolostrum memang kandungan imunoglobinnya tinggi. Akan tetapi asupan ibunya harus diimbangi dengan yang halal dan thoyyib. Nggak hanya jenis makanannya, tapi juga cara mendapatkannya. Biar ASI nya makin berkah gitu lho, bun. 


> Kandungan foremilk (encer) dan hindmilk (kental) sama-sama dibutuhkan oleh bayi. Kunci agar bayi mendapatkan kedua kandungan tersebut adalah kudu sering disusuin sampai bayi merasa puas. 


> Menyusui adalah cara untuk menenangkan bayi ketika ia sedang gelisah gundah gulana. Karena dada ibu memberikan kenyamanan bagi si bayi. Maa syaa Allah. Sweeeeettt 🥰


Tips Sukses Menyusui Bayi Baru Lahir

Buat yang lagi menanti sang buah hati, ada tips nih dari Bunda Arit biar sukses menyusui si kecil. Cikidooottt~


#1 Yakin dengan janji Allah

Hal ini menjadi kunci sukses utama dalam menyusui ya buibuk, yang mana kita kudu banget yakin sama Allah bahwa Allah mengamanahkan anak yang juga sekaligus memberikan bekal bagi si anak yaitu ASI. 


Bunda Arit menyarankan untuk merenungi QS. Hud ayat 6 yang mana semua makhluk ciptaan Allah sudah dijamin rezekinya. Maka ASI adalah rezeki yang Allah titipkan untuk anak kita. Sehingga sudah seyogyanya yang namanya amanah harus ditunaikan, bukan? 


Allah yang ngasi, Allah yang mencukupi maka Allah juga yang akan mampukan 😉. 


#2 Perhatikan Tanda Kecukupan ASI

Seringkali kalau bayi rewel dianggapnya lagi laper dan butuh disusui. Padahal mah dia nangis bisa jadi karena ngantuk, gerah, kurang nyaman atau hal lainnya. Sehingga penting banget untuk memperhatikan tanda kecukupan ASI, seperti berat badan bertambah, pipisnya jernih, pipisnya bisa sampai 6-10 kali sehari dan si bayi menyusui sampai puas. 


Pokoknya 6 bulan pertama tiap 2-3 jam sekali kudu disusuin yaa. 


#3 Jumlah dan Komposisi ASI yang Pertama Keluar Sudah Sunnatullah Sesuai Besar Lambung Bayi

Nah, ini nih yang biasanya sering bikin ibu baru galau. Biasanya ASI yang pertama keluar kan ga seberapa banyak ya. Terus dipikir ASI nya seret dan buru-buru cari booster. Padahal ukuran lambung bayi baru lahir kan masih kecil. So, nggak perlu khawatir soal ASI pertama yang masih sedikit ya, buk! 


#4 Penundaan Pemotongan Tali Pusar

Secara medis penundaan pemotongan tali pusat yang disarankan adalah 1-3 menit setelah janin dilahirkan. Karena penundaan pemotongan bertujuan agar cadangan oksigen yang masih ada pada plasenta tetap dapat dimanfaatkan oleh bayi. 


Namun ternyata penundaan pemotongan tali pusat bisa lebih dari itu. Karena dalam plasenta masih ada cadangan nutrisi juga yang baik untuk bayi. Bahkan saya pernah membaca sebuah artikel tentang seseorang yang tidak memotong tali pusat anaknya dan membiarkan tali pusat yang masih ada plasentanya itu sampai terputus sendiri. Bayangin nggak sih betapa ribetnya gendong bayi sambil gendong plasenta juga 😂. 


Tapi untuk bisa melakukan penundaan lebih lama, temans kudu menemukan provider yang bisa memahami prinsipmu tersebut. Soalnya kalau provider pada umumnya udah pasti nggak mau terima dengan berbagai alasan. Oleh karenanya cari provider yang mendukung persalinan alami atau natural birth


#5 Lakukan Sunnah Tahnik

yaitu melumatkan kurma dengan air liur untuk bayi baru lahir. Ya, saran ini juga kudu pake keyakinan gaes. Karena keilmuan medis modern biasanya tidak menyarankan hal ini. Pasti ga bakal dikasi juga sih masukin kurma yang udah kena air liur orang dewasa. Bakteri, katanya😅. 


Bu Arit menyarankan untuk mencari tahu manfaat tentang sunnah tahnik ini dalam makalah yang ditulis oleh Dr. Muhammad 'Ali al-Bari dalam majalah al-I'jaaz al-Ilmy no. 04).


#6 Jika masih mengalami kesulitan, cari konselor ASI

Nah, SALMA menyediakan ruang bagi yang ingin konseling laktasi ya. 


Hoke, sekian dulu resume dari acara online tentang menyusui yang diadakan oleh SALMA. Saya rasa masih banyak kekurangannya karena kalau membahas soal ASI pasti bisa lebih panjang dari apa yang saya rangkum. Rangkuman ini saya rasa masih permukaannya soal ASI. Namun saya berharap semoga yang membaca mendapatkan manfaatnya ya. 


Saya juga berharap semakin banyak ibu yang teredukasi soal ASI dan mau menyusui anaknya. Karena menyusui juga bagian dari pendidikan anak yang insyaa Allah mampu melekatkan batin ibu dan anak 🥰. Oleh karenanya, jika saat ini kamu sedang dalam fase penantian, perbekali diri dengan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Okeee~


Maapin yak kalau resumenya hora terstruktur blas penulisannya 😂. Kalo ada yang keliru, muhun untuk diingatkan.


Semangaaatt~

Emiria Letfiani
A Wife, A Mom, A Storyteller

Related Posts

Post a Comment