Tags

Mindfulness


Pernah nggak pas lagi masak tapi pikiran lari entah kemana? Atau pas lagi sholat lalu lupa sudah rakaat berapa? Atau merasa terlalu amat sangat lelah dengan rutinitas sehari-hari. Merasa linglung dan bingung.

Hmm, bisa jadi itu adalah gejala mindfull. He'em, kondisi dimana pikiran kita terlalu penuh, berisik dan tidak terkendali.

Pikiran yang tidak terkendali juga biasa disebut dengan monkey mind. Disebut monkey mind karena pikiran yang tidak terkendali diibaratkan seperti monyet yang loncat terus kesana kemari. Gitu.

Oleh karenanya setiap orang membutuhkan sebuah skill yang disebut dengan mindfulness. Bukan mindfullness lho yak.

Apa Itu Mindfulness?
Mindfulnessstudies.com

Mindfulness ini adalah kemampuan mendasar tiap manusia untuk bisa sadar penuh hadir utuh pada saat ini, sadar dirinya ada dimana dan ngapain, lalu nggak terlalu reaktif dengan apa yang terjadi disekitarnya.

Ketika kita dalam keadaan mindful, kita akan lebih mudah mengidentifikasi kondisi diri, kondisi jiwa, kondisi emosi kita. Selain itu kita juga jadi lebih tahu bagaimana caranya memanage waktu, tenaga dan pikiran. Karena kita sudah sadar dengan kondisi diri kita.

Bagaimana Melatih  Mindfulness?
Me.me

Pernah nggak sih terpikirkan untuk melatih
mindfulness dari hal-hal sepele? 

Praktek mindfulness ini bisa dari hal-hal sederhana seperti cuci piring, beberesan rumah, cabut rumput, dan lain-lain. Pokoknya pekerjaan-pekerjaan rumah yang biasanya pengen segera selesai lah.

Padahal nih ya pekerjaan rumah seperti mencuci piring misalnya, jika dikerjakan secara mindful dapat mengurangi stres. Ini ada penelitiannya lho. 

Bahkan Bill Gates dan istri menjadikan kegiatan mencuci piring bersama sebagai tradisi dalam keluarganya. Hal ini pada awalnya dilakukan untuk mengurangi beban unpaid work istrinya. Eh, ternyata semakin dikerjakan dapat meningkatkan  rasa kasih sayang dalam keluarga tersebut. Keren kan?

Hanya dari mencuci piring aja bisa dapat banyak manfaat : melatih mindfulness, mempererat bonding dalam keluarga, mengurangi stres. 

Udah gitu nih tanpa sadar ketika mencuci piring juga kita sebenarnya belajar tentang manajemen. 

Kok bisa?

Yups, ketika mencuci tentu kita akan berpikir mana yang akan dicuci duluan. Lalu perkakas yang sudah dicuci akan diletakkan dimana agar proses mencuci jadi lebih efektif. Mantap nggak tuh?

Selain itu, mencuci piring atau pekerjaan rumah lainnya bisa dijadikan sarana untuk melepas emosi negatif. Nggak percaya? Cobain aja. Tapi mengerjakannya jangan sampai banting-banting barang yak 🤣.

Ingat! Kuncinya adalah kerjakan dengan mindful. Jadi pas waktu cuci piring, usahakan untuk dinikmati. Jangan buru-buru ingin selesai. Usahakan pikiran nggak lari kesana kemari. Lalu kerjakan dengan santai.

Kadang tuh kita nggak nyadar bahwa yang bikin kita cepet capek saat mengerjakan pekerjaan rumah ya karena kita kerjakannya dengan buru-buru. Alasannya biasanya ada hal lebih penting. Seolah kayak cuci piring misalnya adalah kerjaan nggak penting.

Padahal nih cuci piring juga menjadi sarana untuk menjaga fitrah kita lho. Secara fitrah kan manusia suka dengan kebersihan dan keindahan. Yang nggak?

Coba saja dikerjakan secara berulang-ulang tiap harinya. Lalu rasakan efeknya pasti bakalan beda banget antara mengerjakan pekerjaan rumah secara terburu-buru dengan yang mindful. Beda deh pasti.

Inti dari mindfulness adalah agar bagaimana kita kembali ke diri sendiri; seimbang antara tubuh, pikiran dan jiwa; menemukan makna dari apa yang kita lakoni tiap hari; selaras dengan alam; serta nggak gampang ngegas.

Kuncinya adalah latihan, latihan, latihan dan latihan. 

Apa Efek dari Mindfulness?
Oxfordspireshypnotherapy.co.uk

Ada banyak banget dong efek positif yang di dapat jika kita bisa mencapai
mindful state. Kita jadi lebih enlighten dalam menjalani hidup; nggak kagetan; nggak gumunan; bisa berdamai dengan masalah psikologis; manajemen waktu, energi, dan pikiran jadi lebih teratur; nggak gampang iri sama rumput tetangga, karena sudah mampu mengendalikan pikiran; dan banyak lagi efek positifnya.

Insyaa Allah.

Udah gitu, jika kita membuat suatu target tapi kita belum bisa menggapainya, kita nggak akan sedih amat. Karena kita menjalani hidup sudah mindful. Sehingga kita akan lebih mudah untuk take action dan mencari solusinya.

Kemudian ketika kita sudah mulai mindful, kita jadi lebih mudah memilah mana yang prioritas dan penting. Mana yang nggak penting amat. Semacam declutter pikiran dan energi lah ya.

Sehingga kita akan fokus pada yang prioritas dan penting. 

Misalkan Anda bekerja di ranah publik, sudah menikah, punya anak masih balita. Nah tentunya punya anak balita itu masih dalam masa golden age ya. 

Pada awalnya mungkin akan merasa kelimpungan. Tapi coba deh berlatih mindfulness. Pasti Anda menemukan apa saja yang prioritas dan penting saat ini. 

Mana yang bisa dihandle sendiri, mana yang disepakati untuk dikerjakan bersama pasangan, dan mana yang sebaiknya didelegasikan saja. Sehingga nggak semua-semua dipikir sendiri, dikerjakan sendiri. Akhirnya Anda akan menemukan pola aktivitas yang sesuai dengan yang Anda prioritaskan dan penting untuk saat ini.

Dengan begitu hubungan dengan pasangan jadi lebih baik, proses pengasuhan dan pendidikan anak juga berjalan, pekerjaan juga bisa diselesaikan dengan baik. 

Insyaa Allah.

Mungkin beberapa tahun mendatang polanya berbeda, namun bentuk aktivitasnya sama saja. 

Saya nulis begini bukan berarti sudah bisa mindful. Ya belumlah. Tapi setidaknya dengan mulai berlatih, walaupun belum apa-apa, saya merasakan betul bahwa pikiran saya sudah mulai bisa dikendalikan. Setidaknya.

Satu lagi yang nggak kalah penting, ridho Allah. Tanpa ridho dan rahmatNya, mana bisa kita mencapai fase mindful. Hihi

So, tunggu apa lagi? Yuk berlatih mulai dari sekarang. Mulai saja dari yang sederhana, untuk kehidupan yang lebih seimbang-selaras ❤️.

Emiria Letfiani
A Wife, A Mom, A Storyteller

Related Posts

9 comments

  1. Suka banget sama pembahasannya. Qadarullah aku dipertemukan dengan tulisan tentang mindfulness ini disaat lagi melatih diri untuk mindfulness 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, maa syaa Allah. Semoga bermanfaat ya mbak ❤️

      Delete
  2. Aku sudah tertarik banget pas baca judulnya :) Kalo dari pengalaman sih, nyuci piring memang bisa bikin tenang pikiran sih. Ada juga kegiatan lain, pokoknya kerjaan yang gak pakai mikir (sudah di luar kepala, jadi pikirannya bisa tenang, gak ada beban, gak mikir berat), misalnya pas lagi ngucek cucian baju, atau pas naik motor. Kadang ada saja terlintas ide keren buat tulis atau rencana ke depan aku. Tapi selama ini aku gak tahu kalau kegiatan ini namanya mindfulness hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mbak. Ternyata kegiatan kerjaan rumah bisa buat latihan mindfulness. Ada penelitiannya lho soal ini. Hihi

      Delete
  3. makasih sharingnya, ah akhirnya jadi tahu. kadang saat mengerjakan hal itu memang sering saja ada khayalan yg terlintas. keren nih tulisan

    ReplyDelete
  4. MasyAllah mba. Tulisannya bergizi banget. Makasih ya udah diingetin. Mu belajar aku praktekin juga hahaha. Biar lebih baik yang terpenting memang sadar ya. Perempuan kebnyakan suka dipikir sendiri. Karena banyak yang memiliki pasangan tapi sulit untuk diajak kerja sama dan nggak punya ART juga. Makin lelah itu perempuan dan sosok istri sekaligus ibu itu. Sedih ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Semoga bermanfaat ya, mbak.

      Betul memang perempuan mudah kepikiran ini dan itu. Jadinya butuh mindfulness. Hihi

      Delete
  5. mantap sekali lah artikelnya mba... keren keren

    ReplyDelete

Post a Comment