Tags

Bicara Parenting

Seorang pakar parenting yang membuat saya jatuh cinta untuk mendalami ilmu parenting hingga saat ini adalah Ayah Edy. Saya pertama kali tahu tentang Ayah Edy saat saya menonton talkshow beliau disalah satu stasiun TV dengan program Motivatalk. Saya tidak ingat jelas tema yang dibahas saat itu, yang pasti karena menonton acara tersebut membuat saya semangat untuk belajar parenting.

Saya belajar parenting sejak saya masih S1, semester 6. Tapi waktu itu masih belum terlalu serius, karena masih fokus dengan urusan kuliah. Saya belajar parenting lebih awal karena saya sering main dengan anak kecil. Sehingga saya tidak ingin salah dalam berkata ataupun bersikap kepada 'teman kecil' saya. Lagipula, dengan belajar parenting lebih awal bisa menjadi bekal saya untuk kedepannya.

Bagi saya bermain dengan anak kecil adalah sebuah kebahagiaan. Saya suka melihat senyum mereka, melihat binar mata mereka dan mendengarkan tawa kecil mereka. Sangat menyejukkan. 

Alhamdulillah saat ini saya dipertemukan dengan sebuah komunitas yang bernama Ibu Profesional, dimana komunitas ini adalah wadah bagi ibu dan calon ibu untuk mengenali dan menggali perannya sebagai perempuan, istri dan juga ibu. Saya semakin cinta dengan komunitas ini karena value yang dimiliki dan visi misi kita yang sama. Apalagi setelah bertemu langsung dengan founder dan inisiatornya yang sangat meneduhkan, membuat saya semakin ingin aktif untuk berjibaku di dalamnya.

Memang sih untuk saat ini saya masih belajar teorinya dulu. Dan memang, theory is just a theory. Kadang belum tentu teori yang dipelajari dapat diterapkan secara general. Tapi bagi saya, dengan mempelajari teorinya terlebih dahulu paling tidak dapat menambah wawasan saya tentang parenting. Sehingga nantinya tinggal saya sesuaikan dengan kondisi saya dan keluarga.

Ingin Menuliskannya Agar Tidak Lupa
Seringkali saya menemukan para mamah muda yang melirik sinis dengan para single atau 'mamah belum punya buntut' yang berani bicara tentang parenting. Alasannya sih karena yang belum punya buntut hanya tahu teori saja, tapi belum merasakan praktik nyata. Saya rasa tidak ada yang salah ya jika ada yang berani bicara parenting tapi belum menikah atau sudah menikah tapi belum punya anak. Sekalipun mereka mengkritisi berdasarkan teori yang mereka tahu. Dimaklumi saja, karena mereka masih baru belajar teori, belum merasakan praktiknya.

Setiap kali membaca buku parenting lalu menemukan ide untuk menulis di blog, selalu saya urungkan. Karena saya merasa khawatir jika ada yang menyinyiri saya yang bisanya hanya berteori. Walaupun sebenarnya, dari teori yang saya pelajari bisa saya olah dengan pengalaman saya bermain dan belajar bersama anak-anak kecil. Huft! Lagi-lagi saya harus menjadikan orang lain tersangka atas rasa takut saya sendiri.

Keinginan saya untuk memposting konten tentang parenting di blog pribadi saya sebenarnya agar apa yang saya pelajari tidak menguap begitu saja. Selain itu, saya berharap yang membaca postingan saya tersebut dapat memberikan masukan. Sehingga wawasan saya tentang parenting dapat bertambah. Oleh karenanya, saat ini saya berusaha untuk memberanikan diri saya. Sembari mengumpulkan keberanian, saya juga harus membaca berbagai sumber literatur mengenai tema yang akan saya bahas. Agar konten yang saya posting bukan hasil asal-asalan 😊.


Emiria Letfiani
A Wife, A Mom, A Storyteller

Related Posts

6 comments

  1. Sy juga suka ayah Edy mbak. Sy juga beli bukunya. Suka sama gagasan Indonesia kuat dari rumah yg sering bikin ngejleb. Itulah ya mbak, jadi orangtua belajarnya tiada henti :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaaa. Sy juga suka baca buku2 beliau. Dan gagasan beliau juga bagus. Tp sayangnya masih banyak ank Indonesia yg blm imun sblm menyentuh dunia luar 😢

      Delete
  2. Jangan cemas Mak, ga menunggu baik untuk share tentang kebaikan, apalagi jika yang ditulis bisa dipertanggungjawabkan sumbernya, ayo menulis terus, mak emak seperti saya amat terbantu dengan tulisan yang mampu merangkumkan dari banyak sumber tanpa butuh banyak waktu untuk mencarinya,lewat blog Mak Emir misalnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduh. Saya merasa terharu 😭😭😭. Makasih banyak mbak untuk supportnya. Insyaa Allah sy akn melakukan yg terbaik 😘.

      Delete
  3. Haii mba. Salam kenal. Aku juga ibu bloger Sby

    Blogku bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo mbak salam kenal. Wah iya nanti cuss ah berkunjung 😘

      Delete

Post a Comment